Band Etnik Progresif Pajumonca

IRFANRO.COM - Hidup tanpa musik bagaikan mandi tidak pakai handuk, itulah ungkapan saya. Musik dari zaman dahulu hingga sekarang telah berwujud ke berbagai jenis. Manusia menamakan beberapa genre musik diantaranya rock, blues, pop, jaz dan country. Genre-genre tersebut menurunkan bermacam-macam genre turunan yang baru hingga sekarang.


Pajumonca The Ethnic Progressive Band

Pajumonca, adalah sebuah nama grup musik ber-genre ethnic progressive yang berdomisili di Yogyakarta. Grup musik ini dibentuk oleh Aan Muma (Anshari) mantan personel band Sangeang yang dulu pernah eksis di Yogyakarta. Aan Muma ini adalah alumni Institut Seni Indonesia yang mengambil konsentrasi dibidang etnomusikologi.

Ide pembentukan Pajumonca sendiri berawal dari kegelisahan Aan Muma terhadap warna musik Indonesia khususnya di Yogyakarta yang saat itu monoton dan kurang berwarna. Kenapa sangat jarang band yang memadu-padankan musik modern dan etnik? Cuma beberapa pemusik yang seperti ini eksis sampai sekarang bahkan sering show di luar negeri. Mereka notabene adalah seorang budayawan.

Padahal kalau kiblat musik itu ada di luar negeri, mereka sudah sejak lama meng-combine musik modern dan etnik ini, coba saja diamatin, iya kan? Kenapa kita tidak memasukkan instrumen-instrumen asli kita dalam sebuah komposisi musik modern? Itu kan asik.

Video Channel


Diawal kemunculannya, Pajumonca bernuansa etnik Bima. Ini karena Aan Muma dan sebagian personelnya memang asli dari Kota Bima dan beberapa orang asli Yogyakarta. Namun setelah beberapa tahun berjalan, Pajumonca mulai memasukkan instrumen tradisional Jawa dan suatu saat nanti instrumen etnik dari wilayah lainnya pun akan dicoba diikut sertakan.

"Bermusik untuk bahagia ... bermusik itu bahagia ... bermusik dengan bahagia ... sehingga rasa bahagia itu sampai. Kalau main musik menjadi tidak bahagia karena aturan ini dan itu buat apa main musik?" 

Kurang lebih begitu kata Aan Muma pentolan Pajumonca ketika berbincang dengan penulis. Ini sebuah pemikiran tentang kedewasaan dalam bermusik ditengah badai industri musik sekarang, saya pikir begitu ada benarnya.


Stage Experiences

Pengalaman pentas Pajumonca sudah lumayan banyak. Dimulai dengan panggung - panggung lokal lalu panggung nasional. Sebut saja acara musik televisi di RCTI dan Indosiar juga sudah dilakoni.

Panggung lokal terbesar yang pernah Pajumonca naiki adalah pada acara Vote to The East di Alun-alun Kidul Yogyakarta, salah satu event amal yang digagas oleh Glenn Fredly. Saat itu mereka satu panggung dengan musisi nasional seperti Tompi, SID, Slank, Glenn Fredly, Gugun Blues Shelter, Ras Muhammad dan lainnya.

Pernah suatu ketika di malam tahun baru Pajumonca mengisi acara gathering sebuah komunitas pecinta mobil dan saat itu ingin memakai konsep perkusi. Sudah pernah juga mengisi di acara seminar dan diskusi formal. Pernah juga ketika show instrumen yang bunyi hanya mic vokal dan satu gitar, tapi show must go on. Dan masih banyak lagi pengalaman panggung Pajumonca. Secara sederhana ... Pajumonca itu bahagia.



Pajumonca and Social Care

Saat tulisan ini dibuat, Pajumonca sedang mengerjakan sebuah lagu yang bertemakan sosial. Ini berkaitan erat dengan manusia sebagai makhluk sosial yang merasakan kehidupan.

Sebuah lagu yang diberi judul "Jogja Dulu dan Kini" (Jaduk). Sebagai musisi, bentuk kepedulian sosial bisa dituangkan dalam sebuah karya yaitu lagu. Bukan sebuah kritik kehidupan, tapi sebuah rasa kehidupan.

Baca juga : Misteri Hidden Track Dalam Sebuah Lagu

Info dan booking : 08562924513 / 081328879885

Written by

"Aku mencintaimu ... Aku mencintaimu ... Aku mencintaimu ... Untuk semua waktu ketika aku melupakannya".

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung di blog saya, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan

 

© 2013 Irfan Ro. All rights reserved. Designed by Templateism

Back To Top